Menyebar Semangat Bisnis Online Dari Desa

Bismillah, Assalamualaikum Wr. Wb.

Tulisan kali ini saya buat berdasarkan kekaguman saya pada pengelola dan penyebar semangat dunia digital dari pedesaan. Mendirikan sebuah brand Saung Digital dan hidup dari desa yang notabene seringkali terhambat dengan jaringan yang tidak stabil dan kadangkala aliran listrik yang mati. Dia adalah Kang Sumirat 

Simak ceritanya ya..

Bismillah, mulai dari Saya kenal Beliau

Perkenalan Pertama 

Saya bertemu dengan nya pada sebuah pelatihan di Elevenia yang kita adalah pertama datang paling awal, ngobrol ternyata beliau ini dekat yang hampir satu kampung dengan saya, yes.. anak pakidulan Cianjur.

Bertemu ngobrol, dulu masih kuliah di Jakarta dan mengelola bisnis online sprey, saya dulu lagi awal-awal mengenal dunia bisnis online. Entah tahun berapa pasnya, sekitar tahun 2014 sepertinya. 

Dari situ beberapa kali bertemu, diskusi dan ngobrol mengenai Bisnis Online, yang sering di bahas tidak jauh dengan per bloggingan, adsense, dan strategi-strategi pemasaran lainnya.

Ada rekan lain Kang Eka Hidayatullah pernah memberi semangat tentang SEO di Pejaten. Semoga Selalu diberkahi ya semuanya.

Pertama Kali satu Frame 

Silaturahim Berlanjut

Berlanjut dengan mungkin sama-sama memiliki hobi yang sama, kita seringkali berbagi info update tentang algoritma, atau isu-isu yang sedang naik daun. Pun berbagi tips seputar online. Berbagi pesan melalui whatsapp maupun pesan facebook, dan intens sering muncul di beranda facebook saya. Tak jarang juga berbalas komentar di facebook dan group whatsapp.

Kemudian setelah 2018 saya pernah nyoba untuk tinggal di kampung beberapa minggu, ingat kalo Kang Sumirat ini di Kampung, akhirnya saya kontak dan mampir ke rumahnya, Saat itu lagi moment 17 Agustusan. Jangan salah euforia di Kampung lebih berasa saat perayaan agustusan. Nonton kompetisi sepak bola, malam mingguan di padepokan pencak silat bahkan pernah mandi bareng anak-anak desa di Sungai. Haha.. benar-benar jernih tanpa hiruk-pikik ibukota yang sangat bising.

Ritual pagi, adalah mengerjakan to do list harian di Saung digital yang ia dirikan di atas kolam, dengan view sawah dan kandang kambing.

Dan kang Sumirat sibuk mengantar orang tuanya ke ladang, dan sesekali melayani pembelian Gabah. Berasa kembali ke masa tinggal di kampung yang kental dengan sosialisasi antar tetangga.

Ada satu minggu saya menginap di Rumahnya, numpang makan, numpang tidur haha.. Terimakasih, afwan merepotkan.

Setiap hari ada jadwal belajar anak-anak untuk belajar komputer, yang ia jadwalkan untuk anak-anak di sekitar rumahnya. Ini penting sih dan salut.

Di kota ia mengejar pendidikan, dan akhirnya kembali mengabdi untuk memajukan Kampung Halaman

Sukses terus buat Kang Sumirat dalam menyebar manfaat di Desa.

Ceritanya di update ya, ini lagi bingung nulis apalagi hehe 

Berbagi :